Satu Dari Sembilan Perempuan Pekerja Yang Hamil, Dipecat
Equality and Human Rights Commission (EHRC) melakukan sebuah riset tentang perlakuan pekerja perempuan yang sedang hamil dan setelah cuti hamil. Lembaga yang berasal dari Inggris Raya tersebut mensurvei survei terhadap 3.034 karyawan dan 3.254 ibu bekerja.
Hasilnya, 10 persen perempuan yang bekerja masih mengalami diskriminasi selama masa kehamilan dan setelah cuti hamil. Diskriminasi terhadap perempuan hamil masih terjadi di tempat kerja.
Dalam risetnya tersebut, EHRC juga menuliskan berbagai bentuk diskriminasi yang terjadi para para responden. Dan berikut adalah rincian dari perilaku tersebut.
Dipecat dan dibuat tidak betah bekerja
Perbandingan satu dari sembilan perempuan pekerja yang sedang hamil, diberikan pekerjaan yang lebih banyak, dipecat, dan juga diperlakukan buruk oleh atasan mereka.
Perlakuan tersebut dimaksudkan agar para perempuan yang hamil tersebut tidak lagi betah bekerja, sehinggamemutuskan mengundurkan diri. Perlakuan tersebut tidak didapatkan oleh para perempuan lajang atau sudah menikah tapi belum mempunyai anak.
Mendapatkan komentar negatif dari kolega
Hasil lain menunjukan bahwa satu dari lima perempuan pekerja yang hamil, acap kali mendapatkan komentar dan sindirian miring dari rekan kerjanya. Sindiran itu dilontarkan karena perempuan yang hamil mendapatkan keleluasaan waktu kerja.
Sengaja tidak dilibatkan
Sementara, 10% perempuan pekerja yang hamil melaporkan bahwa atasan mereka tidak memberikan informasi pekerjaan yang penting. Hal in dilakukan agar mereka tidak terlibat lebih jauh dalam urusan pekerjaan.
Menurut Sarah Jane Butler, Pimpinan Riset, Founder, Parental Choice, seperti diwartakan oleh Kmpas. Terdapat ribuan perempuan pekerja yang sedang hamil mendapatkan perlakuan tak adil di kantornya. Tak hanya memperlihatkan diskrimanasi, tapi juga menunjukkan bahwa perusahaan itu tidak memiliki budaya kerja yang inspiratif.
Kejadian tersebut mungkin saja juga berlaku di Indonesia. Contoh-contoh kasus diskriminatif terhadap perempuan pekerja yang sedang hamil, cukup banyak terjadi. (gum)
source: kabarburuh.com