Sepi Ing Pamrih Rame Ing Gawe
Mari kita lanjutkan tulisan kita beberapa hari ini dengan sebuah pitutur jawa yang masih layak dipakai sampai hari ini. Sepi Ing Pamrih Rame Ing Gawe tidak pelak adalah jalan yang harus kita pilih sebagai insan SP NIBA BCA. Kenapa demikian ? Karena pada prinsipnya kita adalah pekerja yang bukti nyata karyanya adalah hasil kerja yang dicapai melalui proses kerja yang terencana, terkontrol dan terukur. Kita ini bukan pengangguran banyak acara yang hasil kerjanya tidak ada serta hanya pergi grudak gruduk tak jelas. Menjadi ironis sekali bila kita yang terbiasa dengan ritme pemikiran yang teratur, melody pelaksanaan yang terencana serta harmonisasi evaluasi yang tertata untuk menghasilkan karya terbaik harus berhadapan dengan orang-orang yang dengan jemawa berorasi seakan-akan menjadi dewa padahal nyatanya tidak pernah melakukan yang digemakan, kita juga makin sering menemui orang-orang yang menghalalkan banyak cara dan melegalkan tipu muslihat untuk menjatuhkan seseorang hanya karena dia tidak mencapai posisi yang dia inginkan. Tetaplah berkarya, teruslah berkriya dan jangan berhenti berkinerja baik karena harusnya pancaroba waktu yang kita jalani ini bisa membukakan mata hati kita bahwa kita seolah-olah hanya duduk di tribun panggung pertunjukan menyaksikan sebuah sendratari semu yang jawabnya dari tahun ke tahun selalu sama. Apakah kita hanya akan berpangku tangan saja dan terus menyesali diri padahal di sisi lain walau berat kita harusnya masih punya pilihan memperbaiki keadaan ini. Tetap optimis kawan, mari kita bergerak bersama secara terus menerus, kalau hari ini gagal besok coba lagi, besok gagal lusa harus bangkit lagi. Kesadaran baru sebenarnya mulai bergolak dimana mana tinggal kita mau menjemputnya atau tidak. Buktikan walau kita dianggap sepi ing bala tetapi kita ini rame ing makaryo. Hidup SP NIBA Maju BCA… Hidup BCA Maju SP NIBA !!!